3rd Semester Holiday Part 2

Sudah 4-5 bulan berjalan sejak liburan ini. Sedikit menyinggung kondisi sekarang, sejak tahun baru 2020, saya sudah mendengar isu adanya virus baru yang ada di Wuhan, China, melalui 9gag. Tidak kusangka penyakit ini akan mengubah dunia dan kebiasaan. Jaga diri ya kawan. 
It has been 4-5 months since then. I would like to say about how things are right now, since 2020 new year eve, I have been hearing about new virus that emerge in Wuhan, China, through 9gag. Back then, I can't think of this virus will change the world and "new normal". Stay safe y'all 

Dalam part ini, saya akan melanjutkan cerita liburan saya 7-9 Januari 2020 di Pulau Bali tepatnya Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Setelah magang, pukul 07:00 WITA tanggal 7 Januari kami menggunakan jasa ojek online Karangasem ke Pantai Candidasa dengan harga sekitar Rp20.000. Dari Candidasa kami menggunakan bus shuttle 🚌 Perama Tour. Pukul 08:30 WITA kami menaiki bus, transit di Padang Bai pukul 09:00, transit di Ubud pukul 10:00, dan sampai di Sanur pukul 11:20 WITA hanya dengan mengeluarkan kocek Rp70.000 per orang. 
In this part I will tell you guys my holiday on last 7-9 January in Bali, especially Nusa Lembongan and Nusa Penida. After my internship has finished, on 7th January at 07:00 WITA we hitched a ride to Candidasa for Rp20.000. Then we ride Perama Tour shuttle bus πŸšŒ at 08:30 WITA, stopped by at Padang Bai and Ubud, then arrived at Sanur by noon with just Rp70.000 (5 USD).

Kami beristirahat sebentar karena kami telah memesan kapal cepat 🚒 shuttle Nacha & Benz (PP) seharga Rp160.000 per orang. Saya sendiri sempat gojek sebentar ke myFuji di Jalan Tukad Yeh Aya IX Gang F No. 3 Renon Denpasar untuk menyewa sepaket kamera πŸ“· GoPro Hero 7 untuk 2 hari seharga Rp300.000, lumayannn. Kami menunggu di depan kios Nacha & Benz Sanur, dipanggil pada pukul 12.40 WITA, lalu menyebrang dengan memakan waktu 40 menit. Perhatikan jadwal keberangkatan kalian ya karena trip ini tidak bisa refund. 
We rested for a bit and then waited for our fast-boat πŸš’ shuttle Nacha & Benz. It cost Rp160.000 (10 USD) each person to cross over to Nusa Lembongan by using this service. I visited myFuji camera rental to rent a GoPro Hero 7 πŸ“·. I paid about Rp300.000 (20 USD) for 2 day camera rental. We then boarded the fast-boat at 12:40 WITA and cruising for 40 minutes. Make sure your schedule is perfect because there is no refund if you miss the boat, or worse, can't get to Nusa Lembongan because usually the boat at noon is the last departure. 

Sesampainya di Nusa Lembongan, kami menunggu sebentar supaya barang kami diturunkan, lalu kami dengan bodohnya berjalan 1,5 km ke penginapan πŸ› Wahyu Guesthouse 1 Jalan Jungutbatu Desa Lembongan (sebelah utara pulau). Sebenarnya kalian bisa saja naik kendaraan umum berupa pick-up, apa daya kami tidak punya duid banyak πŸ˜›. Sesampainya di penginapan, kami check-in pukul 14:00 WITA 1 kamar double-bed, berkipas, dan extra bed 1. Harga menginap disini per malamnya yaitu Rp120.000 per kamar (2 orang). Fasilitas yang diberikan berupa kamar mandi, kipas, kolam renang 1,7 meter, dan resto kecil. Harga makanan di penginapan ini cukup berat, yaitu sekitar Rp30.000-50.000 per menu makan dan minuman sedikit dibawahnya, nyahoo. Silahkan cek di google map untuk review dan harga menu.
After arriving at Nusa Lembongan, we waited for our stuff to be put down and walked for about 1 miles to Wahyu Guesthouse 1 on Jungutbatu Street (north-parth of the island). You could rent a pickup tho, but we didn't want to spare any money πŸ˜›. We checked-in at 14:00 WITA to a 1 double bed fanned room plus extra bed. It costed us Rp120.000 (9 USD) per night per room, very affordable. There is a small pool about 1,7 meter depth and a small bar for breakfast, lunch, and dinner. The food served here usually around Rp30.000-Rp50.000 (2-5 USD) per meal. You could check in google  map photos for the menu.

Wahyu Guest House 1 Small Pool. The left side from this photo is a small restaurant
Wahyu Guest House 1. Our room is the one on the left
Riding in the evening with Mas Imam, you will know him soon enough
Di Nusa Lembongan dan Nusa Penida banyak sekali diving center dan dive site 🀿, bahkan sepertinya lebih dari 50 dive center dan 13 dive site. Saya menjadwalkan diving pada tanggal 8 Januari di Legend Diving (divinglembongan.com/). Dive site ini sangat terkenal dan ramah sekali, btw mereka menggunakan PADI ya, beda dengan saya yang CMAS, tapi oke-oke saja kok. Saya mengambil paket fun dive sebanyak 2 kali dive dengan harga Rp1.050.000 paket lengkap mulai dari alat, kapal, hingga makanan dan snack. Jangan lupa reservasi terlebih dahulu
Nusa Lembongan and Nusa Penida is heaven for 50 or so dive center and 13 or so dive site πŸ€Ώ. I booked a fun-dive package (2 dive) at Legend Diving (divinglembongan.com). It is a famous dive center and the guys are so friendly. They use PADI dive agency, while I am a CMAS holder, it wasn't a problem. For the package I paid about Rp1.050.000 (80 USD) and it included lunch, boat, and gear rental. Don't forget your reservation.

Karena dive center ini adalah milik luar negeri, maka tentu hampir semuanya bule. Untung saya kenal dengan 1 orang lokal yaitu mas Imam, beliau dulunya juga murid Sentra Selam Jogja, dan sekarang telah menyelesaikan PADI Dive Master, joss. Saya menghabiskan waktu diving di Crystal Bay dan Manta Point. Waktu itu hanya ada 2 grup di kapal kami, 1 grup bule 4 orang, dan grup lainnya saya, mas Imam, dan 2 orang bule dari Jerman kalau tidak salah.
Because Legend Diving is a non-Indonesian dive center, I got pretty flustered as I am seemed like the only local there. Luckily I knew a guy, Mas Imam (usually called "Jimmy"), he used to be a student from Sentra Selam Jogja (Jogja Dive Center) and we were basically a senior-junior. He is now a certified PADI Dive Master. The dive site we dived were Crystal Bay and Manta Point. At that time there were only 2 group on our boat, each group has 4 person. Mas Imam as the guide, 2 foreign guy (from Germany I believe), and I was on the same group. Lucky me!

Perjalanan cukup mengocok perut. Saya beruntung bisa melihat lumba-lumba ketika keluar dari Nusa Lembongan dan melihat manta dari jauh (meskipun cuma seekor πŸ˜•) di Manta Point. Kami menghabiskan kurang lebih 2 jam di masing-masing dive site dengan dive time 45-55 menit. Ini merupakan pengalaman saya menyelam di daerah berarus dan bergelombang, mantap sekali. Untungnya saya sudah mulai nyaman menyesuaikan tekanan, buoyancy, dan finning saya. Saya juga tiktok an sebentar dengan mas Imam di bawah air hehe. Karena yang mempunyai lisensi selam hanya saya, Ave dan Fathur menghabiskan waktu mereka berkeliling Nusa Penida. Mereka menyewa motor milik penginapan dan pergi ke Pantai Kelingking.
The trip took about 2 hours for a dive site with 45-55 minutes dive time. I was amazed by Dolphins as we headed out to Crystal Bay. I saw a manta (only one manta thoπŸ˜•)cruising from the deep blue at Manta Point, I was not ready to capture a picture. As I am a beginner one-star diver, it was my first time diving in a moderate current area. It took no time for me to feel comfortable with the pressure, my buoyancy, and my finning. I recorded several video with Mas Imam. Meanwhile, Fathur and Ave was hunting for picture at Kelingking Beach, they travelled by renting a motorcycle from the guest house.



This will be good wallpaper material
Crystal bay, Nusa Penida

Mas Imam brought me to 29m depth
Feelin good, like Ave should
He's tired from all those steps
Fathur is a tropical boi
Ave doesn't care a thing by standing in the middle of the road
Fathur is also a beach boi
Amazing shot taken by Fathur

Kemudian kami beristirahat~ 
By evening, we rested at guest house and ate dinner~

Keesokan harinya yaitu 9 Januari, saatnya kami untuk pulang. Setelah check-out pukul 09:45 WITA, kami berjalan menuju kios Nacha & Benz dan menunggu kapal cepat untuk pulang. Mesin kapal sempat mati di tengah perjalanan selama 10 menit, wadidaw. Akhirnya kami sampai kembali di Sanur dan saya mengembalikan kamera. Setelah ini, kejadian kocak menanti ketika kami ingin membeli oleh-oleh di Krisna Nusa Indah...
The next day, 9th January, it was the day we finally go home. We checked-out at 09:45 WITA and walked to Nacha & Benz stall. We waited for a bit and then hopped on the boat. The boat-engine stopped at mid-trip for about 10 minutes. Hmmm. We then landed at Sanur at about 11:00 WITA. We returned the rental camera to it's owner and went to Krisna Nusa Indah Souvenir shop without knowing disaster awaits...

Saya ketinggalan barang 2 kali di go-car yang saya pesan. Pertama HP πŸ“±saya tertinggal. Setelah driver mengembalikan HP saya, malah dompet πŸ’Έsaya yang tertinggal di driver yang lain. Hari yang apess. 
I left behind my phone and wallet in separate taxi. First, my phone πŸ“± got left behind. After the driver returned my phone, then I realized my wallet πŸ’Έ is also got left behind. Sucks to be me. Finally after 3 hours, those 2 things came back to me safely.

Kami berpisah dengan Ave karena dia akan melanjutkan liburannya di Bali, sementara Fathur dan saya memutuskan untuk pulang. Kami pergi ke Terminal Mengwi 🚌 dan naik bus jurusan Jember pada pukul 16:30 WITA kalau tak salah seharga Rp80.000. Bus ngetem selama 30 menit, karena penumpang masih sedikit lalu berangkatlah kita. Saya masih ingat pemandangan langit sore πŸŒ‡warna oranye dalam perjalanan. Ah sedap... berasa nak indie. Tiket sudah termasuk dengan penyebrangan, jadi santai saja ketika masuk ke dalam ferry di Gilimanuk. Kami makan nasi bungkus yang dibeli saat di terminal. 
Fathur and I parted our ways with Ave because he want to spend more time in Bali. The two of us went to Mengwi Bus Station πŸšŒ at 16:30 WITA to ride a bus (destination to Jember). The bus ticket was Rp80.000 (5 USD, crossing included). The bus waited for another passenger for half an hour, and then finally left the station. I still remember the beauty of red light sun set πŸŒ‡ I saw from the bus. I feel like an indie person... . This bus then was loaded to ferry at Gilimanuk Harbor to cross the Java-Bali strait.

Hari sudah malam dan menunjukkan pukul 22:00 WIB ketika kami sampai di Ketapang. Kami bermalam di Masjid Hijau Abnais Sabilil. Disini kami bertemu dengan seorang kawan, namanya Hasan dan berkuliah di Undiksha, Bali. Kami bangun subuh, sholat, lalu berjalan kaki ke stasiun. Pukul 06:30 WIB tanggal 10 Januari, dimulailah perjalanan 13 jam menuju Kota Yogya tercinta.
It showed 22:00 WIB time when we arrived at Ketapang Port, Banyuwangi. We spent the night at Abnais Sabilil Mosque. We met a Undiksha-college student our age named Hasan there. We woked up the next day and walked to the train station. We ride Sri Tanjung train at 06:30 WIB for 13 hour ride to beloved Yogyakarta

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Pertama Kuliah (My First Year in College)

3rd Semester Holiday Part 1

Semester Enam Masih Daring (6th Semester Still Online)